Aksi Mahasiswa Tidak Mau Kritisi Subtansi dan Transparansi Pengajuan Pj. Bupati Tangerang
Redaksi Banten – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Tangerang (Jimat), Senin (21 Agustus 2023) menggelar aksi unjukrasa didepan gedung DPRD Kabupaten Tangerang buntut kekecewaan dan kemarahan dari Ketua Fraksi Golkar, Muhamad Amud dan beberapa anggota DPRD Kabupaten Tangerang ketika mempertanyakan transparansi pimpinan DPRD Kabupaten Tangerang dalam pengajuan nama – nama calon Pj. Bupati pada Hari Rabu (09 Agustus 2023) lalu.
Para mahasiswa ini dalam aksinya menyoal sikap Ketua Fraksi Golkar, Muhamad Amud yang dianggap tidak etis dan arogan ketika Muhamad Amud sejumlah anggota DPRD mendatangi ruang Ketua DPRD Kabupaten Tangerang untuk memepertanyakan dan ingin mengetahui Berita Acara nama-nama calon Pj.Bupati.
Pasalnya para Pimpinan DPRD Kabupaten Tangerang hingga batas akhir penyerahan nama-nama calon Pj. Bupati kepada Kemendagri tidak juga menujukan berita acara tersebut kepada para anggota DPRD atau pun pimpinan Fraksi juga terbuka kepada masyarakat.
Koordinator Aksi Mahasiswa, Shandi Martha Praja usai menyampaikan tuntutannya kepada staf DPRD Kabupaten Tangerang, mengatakan, aksi mereka ini untuk mendesak Badan Kehormatan Dewan (BKD) DPRD Kabupaten Tangerang melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Muhamad Amud.
” Dalam kacamata akademisi ini tidak sesuai pada tempatnya. Tidak etis secara moral dan menyayangkan sikap itu. Kenapa kemudian sikap itu tidak dia lakukan ketika dia tahu ada persoalan rakyat. Seperti yang kita tahu ada persoalan rakyat. Angka putus sekolah 22 ribu, stunting dan lain-lain ” Kata Shandy.
Koordinator aksi mahasiswa ini meminta Badan Kehormatan Dewan (BKD) bersikap tegas.
” Kalau bisa di PAW aja ” Tegas Shandy.
Namun para mahasiswa ini ketika disinggung kenapa tidak mengkritisi subtansi atau persoalan utamanya yaitu terkait dugaan tidak adanya transparansi pengajuan nama-nama calon Pj.Bupati dan dugaan adanya dua versi draft nama-nama Pj.bupati yang diajukan oleh pimpinan DPRD Kabupaten Tangerang. Padahal banyak informasi yang beredar bahwa diduga pengajuan nama- nama Pj. Bupati Tangerang ada dua versi draft yang diajukan kepada Kemendagri. Salah satu draft mengajukan nama-nama yang diduga bukan hasil pembahasan frkasi-fraksi. Namun para mahasiswa ini berkelit dan tidak ingin tahu persoalan itu.
” Soal itu kita tidak mau tahu soal itu ya? Kita hanya lihat hanya arogansinya. ” Shandi berusaha mengelak dari pertanyaan tersebut.
Kembali sejumlah wartawan memastikan sikap mahasiswa yang tidak mau mengkritisi terhadap kinerja pimpinan DPRD Kabupaten Tangerang terkait transparansi dan dugaan adanya dua versi draft pengajuan atau rekomendasi nama-nama calon.Pj Bupati Tangerang tersebut.
” Permendagri nomor 4 yang mengusulkan adalah ketua atau pimpinan DPRD. Pasal 9 ayat 1. Clear. Iya Ketua kalau saya gak salah. Tapi tetap dong kita sebagai putra daerah harus menyayangkan sikap arogansi itu. Betul tidak? ” ucap Shandy berusaha mengalihkan jawaban tersebut dan enggan mengkritisi kinerja pimpinan DPRD dan subtansi utama yang disoal oleh Ketua Fraksi Golkar dan anggota DPRD lainnya.
Ketika kembali dikejar untuk mempertanyakan sikap kritis mahasiswa ini, koordinator aksi mahasiswa dan lainnya berusaha menghindar meninggalkan para wartawan.
Dalam aksi mahasiswa ini ada yang menarik diantara massa tersebut diduga ada dua pelajar terlibat berunjukrasa dibarisan tengah tampak dari warna celananya abu-abu dan baju putih yang dibalut jaket.