Redaksi Banten,- Tiga wilayah Timur di Kota Tangerang menjadi perhatian khusus setelah Pemkot Tangerang menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Maret 2026
Tiga wilayah bagian timur ini memiliki tingkat kerawanan lebih tinggi, seperti Ciledug, Larangan dan Karang Tengah. Hal ini dikatakan oleh Kepala BPBD Kota Tangerang, Mahdiar.
“Meski demikian, seluruh wilayah Kota Tangerang tetap menjadi fokus pemantauan terpadu,” tegas Mahdiar, saat ditemui di Plaza Puspem Kota Tangerang, Provinsi Banten, Senin (15/12/25).
Ia menuturkan, di wilayah timur melalui DPUPR diperkuat normalisasi saluran air dan sungai. Dengan fokus, pada pembersihan sedimentasi di saluran besar. Sementara itu, masyarakat diimbau berperan aktif membersihkan sedimentasi saluran kecil di lingkungan masing-masing.
”Kunci utama penanganan bencana adalah kesiapan warga. Dalam hal ini, tak perlu panik, tetapi harus siap. Siapkan tas siaga bencana, perkuat solidaritas lingkungan dan segera laporkan jika terjadi kondisi darurat,” pesannya.
Selama masa siaga, Pemkot Tangerang mengintensifkan berbagai langkah strategis. Mulai dari, pemutakhiran dan diseminasi informasi cuaca harian berbasis data BMKG kepada masyarakat, penguatan kesiapan personel kebencanaan, serta pelaksanaan pelatihan dan simulasi penanganan bencana lintas instansi.
”Seluruh sektor juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan 24 jam penuh, tujuh hari dalam sepekan, dengan pola koordinasi lintas sektor yang lebih intensif untuk menjamin respons cepat dan terukur terhadap setiap kejadian darurat di wilayah Kota Tangerang,” katanya.
Sebagai bagian dari penguatan ketahanan jangka panjang, Pemkot Tangerang terus menggencarkan edukasi kebencanaan dan literasi risiko. Yakni, guna membangun budaya sadar dan tangguh bencana di tengah tantangan perubahan iklim.

















