Redaksi Banten, – Memiliki panjang garis pantai 51 KM, Kabupaten Tangerang kini memiliki wadah kolaboratif baru bernama Mangrove Care Nusantara (MCN). Gerakan peduli lingkungan yang fokus pada ekosistem mangrove tersebut resmi diluncurkan pada Senin, 27 Oktober 2025, di Nouran Coffee & Space, Citra Raya.
Izmi Alaihi Rahmatulloh yang didaulat sebagai ketua mengatakan bahwa komunitas Mangrove Care Nusantara (MCN) diluncurkan sebagai wadah kolaboratif bagi masyarakat, pemuda, dan pemerhati lingkungan dalam menjaga serta melestarikan ekosistem mangrove, khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Tangerang. Kegiatan peluncuran menjadi langkah awal gerakan yang berfokus pada tiga aspek utama, yakni: edukasi lingkungan, konservasi ekosistem, dan pemberdayaan masyarakat.
Aktivis HMI itu juga menjelaskan terkait latar belakang peluncuran komunitas tersebut yang didasari oleh potensi ekosistem mangrove Kabupaten Tangerang yang cukup luas. Namun, dalam dua dekade terakhir, kondisi mangrove mengalami penurunan yang cukup memprihatinkan akibat alih fungsi lahan, penebangan liar, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem pesisir.
“Melihat kondisi tersebut, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), peduli terhadap kelestarian alam, berinisiatif membentuk komunitas Mangrove Care Nusantara,” ujar Izmi.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan bahwa komunitas ini tidak hanya bergerak dalam penanaman mangrove, tetapi juga mengusung misi untuk membangun kesadaran kolektif dan gerakan sosial yang berkelanjutan dalam menjaga sumber daya pesisir.
Bentuk Nyata Kepedulian Terhadap Masa Depan Lingkungan
Lahirnya Mangrove Care Nusantara, menurut Izmi, merupakan bentuk nyata dari kepedulian terhadap masa depan lingkungan.
“Mangrove adalah benteng alami yang melindungi pesisir dari abrasi, tsunami, dan perubahan iklim. Tapi lebih dari itu, mangrove adalah sumber kehidupan bagi masyarakat pesisir. Kami hadir bukan hanya untuk menanam pohon, tetapi untuk menanam kesadaran dan harapan,” ujarnya.
Setelah resmi diluncurkan, Mangrove Care Nusantara akan menjalankan beberapa program prioritas, seperti Program Penanaman dan Rehabilitasi Mangrove di wilayah pesisir yang mengalami kerusakan. Serta program Edukasi Lingkungan Hidup di sekolah, kampus, dan komunitas masyarakat.
Selain itu, MCN juga memiliki program Pelatihan Ekonomi Kreatif Berbasis Mangrove, seperti pengolahan produk turunan mangrove menjadi bahan pangan, pewarna alami, atau kerajinan tangan yang bernilai ekonomi. Riset dan Advokasi Lingkungan untuk mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada keberlanjutan ekosistem pesisir juga masuk dalam program prioritas MCN.
Program-program tersebut diharapkan menjadi fondasi dalam membangun kesadaran masyarakat, bahwa menjaga mangrove bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aktivis lingkungan semata, melainkan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
Selain kegiatan penanaman dan edukasi, MCN juga akan mengembangkan Mangrove Institute. Sekolah yang berfungsi sebagai pembelajaran lingkungan hidup yang terbuka bagi pelajar, mahasiswa, relawan, dan masyarakat umum. Melalui program ini, peserta akan diberikan materi edukasi pelestarian dan pemanfaatan mangrove.
Harapan Untuk Masa Depan
Peluncuran Mangrove Care Nusantara menjadi momentum penting dalam upaya mengembalikan keseimbangan ekosistem pesisir. Melalui semangat gotong royong, kolaborasi, dan cinta terhadap alam, komunitas ini ingin menghadirkan perubahan nyata dari akar rumput.
“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Satu pohon mangrove yang ditanam hari ini bisa menjadi perlindungan bagi ribuan kehidupan di masa depan,” tegas Izmi Alaihi Rahmatulloh.
“Dengan semangat menjaga Pesisir, menumbuhkan harapan, Mangrove Care Nusantara mengajak seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Tangerang untuk turut serta dalam gerakan hijau ini menanam pohon, merawat lingkungan, dan melestarikan alam sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

















