7000 Keluarga Di Kecamatan Pasar Kemis Alami Kemiskinan Ekstrim
Redaksi Banten – Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berupaya menekan tingkat kemiskinan ekstrim dan stunting dengan mencanangkan program Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Cegah Stunting (Gebrak Tegas).
Baca : Dashat Tekan kasus Stunting Desa Sukamantri Anggarkan Rp. 280 Juta
Kecamatan Pasar Kemis pun telah melakukan intervensi dan inovasi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrim dan stunting
Soma Atmaja sebagai penanggungjawab penghubung pengentasan kemiskinan ekstrim dan stunting untuk wilayah Kecamatan Pasar Kemis melakukan sosialisasi dan sinkronisasi data dalam menunjang program Gerakan Bersama Mengatasi Kemiskinan ekstrem dan Pencegahan Stunting (Gebrak Tegas) di Kecamatan Pasar Kemis.
Baca : Kasus Stunting Rajeg Terbanyak, Desa Sukamantri 22 Kasus Anggarkan Dana Desa Rp 200 Juta
Soma Atmaja mengatakan pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk bersama-sama bergerak dalam upaya menekan kemiskinan ekstrim dan stunting.
” Di kecamatan Pasar Kemis sudah banyak melakukan intervensi, banyak program dalam penanganannya.” Kata Soma Atmaja. Kamis (11 Januari 2024) usai menggelar pertemuan di aula Kecamatan Pasar Kemis.
Sementara Camat Pasar Kemis, Nurhanudin mengungkapkan berdasarkan data di wilayahnya terdapat lebih dari 7000 keluarga masuk dalam kategori kemiskinan ektrim dan 2000 keluarga beresiko stunting.
Baca : KPU Kabupaten Tangerang Temukan Ratusan Surat Suara Rusak
” Kasus stunting sebenarnya rendah dibandingkan kecamatan lain tapi karena penduduk di Kecamatan Pasar Kemis paling banyak terlihat angka itu sangat tinggi.” Ungkap Nurhanudin.
Baca : Pemkab Tangerang Keroyok 118.000 Keluarga Beresiko Stunting
Ia pun mengungkapkan masih ada sejumlah desa di wilayahnya pada tahun 2023 belum mengalokasikan dana desa untuk menekan kasus stunting.
“Kita berkomitmen bersama bagaimana permasalahan itu bisa kita selesaikan. Pemerintah Kecamatan Pemerintah desa dan kelurahan kita akan menganggarkan bedah rumah.” Ujar Camat Nurhanudin
Baca : Hak Pilih Penyandang Disabilitas,KPU Kota Tangerang Sediakan Surat Suara Braille
Ia pun menjelaskan salah satu faktor kasus stunting adalah akses sanitasi dan sarana air bersih dan untuk mengatasi hal tersebut dengan program bedah rumah.
Nurhanudin menjelaskan beberapa desa dan Kelurahan yang sudah mengeluarkan anggaran untuk bedah rumah dengan anggaran Rp.35 juta untuk satu Kelurahan atau desa satu unit juga sudah menganggarkan dalam rangka mengatasi stunting dengan pemberian makanan tambahan.
Namun berbeda, kasus stunting di Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis tahun 2024 berdasarkan data justru bertambah, pada tahun 2023 dari 30 kasus stunting dan pada tahun 2024 naik menjadi 64 kasus stunting.
Seperti diketahui Desa Sukamantri pada tahun 2023 telah mengalokasikan dana desa hingga ratusan juta rupiah untuk mengatasi 30 kasus stunting
Salah satu staf desa Sukamantri, Rohyani mengatakan pada tahun 2023 telah melakukan intervensi dengan menganggarkan dana desa lebih dari Rp.300 juta.
” Tahun 2023 dana desa yang kita anggarkan lebih dari Rp.300 juta untuk pemberian makanan tambahan kepada 30 anak stunting dan pos lainnya ” Ungkap Rohyani

















