Redaksi Banten- Pemerintah Provinsi Banten untuk mengantisipasi gejolak harga pangan telah menyiapkan cadangan beras hampir mencapai 2.400 ton hingga logistik kesiapsiagaan bencana atau setara dengan kebutuhan Provinsi Banten hingga Juni 2023.
Total belanja beras dari Dana Insentif Daerah (DID) 1 dan DID 2 sebanyak 2.595,11 ton, kemudian yang telah disalurkan sebanyak 455,4 ton. Dan terdapat stok cadangan pangan sebanyak 214,19 ton. Sehingga total stok yang saat ini tersedia sekitar 2.353,90 ton. Hal ini disampaikan usai Pj. Gubernur Banten Al Muktabar usai menghadiri acara Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (29/12/2022).
Dikatakan, langkah itu dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan, pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan, penanganan stunting, hingga logistik kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
“Pergerakan harga pangan berkontribusi besar kepada inflasi. Dengan kita memiliki cadangan pangan, bila ada bencana bisa kita persembahkan untuk rakyat,” ungkap Al Muktabar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2022, inflasi tahun ke tahun sebesar 5,34%, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) 5,71%, ekspor US$ 1,08 miliar, serta nilai tukar petani (NTP) 99,67%. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 Provinsi Banten sebesar 8,09 persen atau turun 0,89 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021.(JKW)
			















