Redaksi Banten, JAKARTA – Pakar Kesehatan Masyarakat, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki dampak positif yang sangat besar bagi kesehatan masyarakat.
Ia menilai bahwa intervensi gizi yang dilakukan secara masif melalui MBG dapat mendukung berbagai agenda kesehatan nasional, salah satunya pengendalian penyakit infeksi. Menurutnya, program ini memberikan nilai strategis yang melampaui sekadar pemberian makanan bergizi.
Prof. Tjandra menjelaskan bahwa peningkatan status gizi memiliki hubungan erat dengan penurunan risiko tuberkulosis. Ia merujuk pada informasi terbaru dari WHO yang memperkuat keterkaitan antara tuberkulosis dan kekurangan gizi.
“Saya kira Oktober, WHO mengeluarkan hubungan antara Tuberkulosis dan gizi. Jadi saya sudah tulis di koran dan sudah saya kasih tahu juga Pak Wamen yang baru ini. Ini ada hubungannya ini. Jadi kalau kita melakukan program MBG ini bukan hanya meningkatkan kesehatan dan segala macam, tapi juga menyukseskan program Presiden Prabowo untuk tuberkulosis. Nama program RATIONS atau Reducing Activation of Tuberculosis by Improvement on Nutritional Status,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perbaikan status gizi akan membantu mengendalikan tuberkulosis, baik pada mereka yang sudah terinfeksi maupun pada orang yang berada dalam kontak erat dengan pasien. “Baik untuk orang yang sakit maupun untuk orang yang kontak supaya tidak jadi sakit,” ujarnya dalam perbincangan di saluran YouTube On Point Media.
Ia menilai bahwa MBG merupakan langkah besar yang tepat untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat. “Apalagi kalau dilengkapi dengan pendidikan dan segala macamnya,” tambahnya.

















