Redaksi Banten, – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) wilayah Jabodetabek-Banten memastikan tidak melakukan aksi turun ke jalan pada Senin, 1 September 2025.
“Untuk 1 September ini, BEM SI terkhusus wilayah Banten–Jabodetabek, tidak akan turun ke jalan. Namun, keputusan ini bukan berarti kita berhenti bergerak atau menutup mata terhadap kondisi negeri,” kata Ketua BEM SI Jabodetabek-Banten Muhammad Afif Fahreza, dikutip dari Tempo pada Senin (1/9/2025).
Menurutnya, keputusan tidak turun aksi diambil untuk menghindari potensi penyusupan terhadap aksi demonstrasi mahasiswa.
“Jika kami turun aksi akan ada peluang ditunggangi para kriminal berkedok pendemo. Lebih baik kami tidak turun aksi jika itu bukan hal yang direncanakan,” ujarnya.
Afif menegaskan bahwa mahasiswa tetap memegang komitmen untuk memperjuangkan perubahan. Menurutnya, tanggung jawab besar telah dimiliki pemuda untuk menyelamatkan republik dari ancaman oligarki dan ketakutan publik yang kian meluas.
“Kaum muda yakni mahasiswa hari ini semua bermimpi Indonesia Emas terwujud. Tetapi emas itu tidak akan datang dengan sendirinya, kitalah yang harus mendulangnya,” ucapnya.
Afif menambahkan, selepas 1 September, BEM SI Jabodetabek-Banten akan memfokuskan gerakan pada penyusunan langkah strategis dengan tagar #SelamatkanIndonesia.
“Momentum sejatinya sudah ada di tangan pemuda, bukan untuk menghancurkan republik, melainkan untuk menyelamatkannya dari keterpurukan,” ujarnya.
Ia belum merinci bentuk gerakan lanjutan itu, namun menegaskan bahwa langkah BEM SI akan diarahkan untuk mencari solusi bersama, bukan sekadar mengulang pola aksi turun ke jalan.
“Yang pasti ini bukan untuk kemantapan, tapi kami persembahkan untuk bangsa ini,” ujar Afif.
 
			

















