Ricuh, Perumda NKR Kerahkan Petugas Gabungan Untuk Pasang Plang Di Pasar Kutabumi
Redaksi Banten – Ratusan petugas gabungan Satpol PP, TNI dan Polri mengawal pihak Perumda Niaga Kerta Raharja saat akan memasang plang informasi pembangunan pasar Kutabumi di area pasar tersebut namum ratusan pedagang Pasar Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis berusaha bertahan untuk menahan upaya tersebut. Selasa (24 Oktober 2023)
Mereka berusaha menghentikan kendaraan Satpol PP yang membawa plang.
Baca : Minta Hormati Proses Hukum, Dirops Perumda Yakin Menang Ajak Pedagang Pasar Kutabumi Salaman
Para pedagang meminta agar pihak Perumda NKR tidak melakukan provokasi dengan memasang plang tersebut.
Kericuhan sempat terjadi ketika mobil tersebut berusaha merangsek ke area pasar.
” Tolong hentikan provokasi ini. Tarik mundur segera. Jangan membuat kegaduhan. Hormati proses hukum class action yang tengah berjalan di Pengadilan.” Teriak para pedagang.
Baca : Kasus Penyerangan Pasar Kutabumi Mantan DirOps Perumda NKR Toni Wismantoro Diperiksa Polisi
Pihak Perumda NKR dan petugas kepolisian berusaha meyakinkan pedagang bahwa mereka hanya ingin memasang plang tersebut namun ratusan pedagang tetap bersikukuh menolak.
Tampak kuasa hukum dari Perumda NKR berusaha melakukan negosiasi dan aksinya tersebut memicu kemarahan para pedagang dengan meneriaki kuasa hukum Perumda.
Baca : Pj.Bupati Percayakan Kepolisian Ungkap Sutradara Penyerangan Pasar Kutabumi
Seorang pedagang pakaian, Ernida sempat berdebat dengan Direktur Operasional Perumda NKR, Ashari Asmat. Ernida mempertanyakan cara-cara Perumda NKR yang dinilai arogan.
” Siapa pedagang yang diajak musyawarah oleh Perumda NKR. Itu hanya segelintir pedagang. P4KB tidak mewakili semua pedagang. Delapan puluh persen pedagang di pasar Kutabumi menolak revitalisasi ” Tanya Ermida kepada DirOps Perumda, Ashari Asmat.
Baca : Perumda NKR Sudah Sosialisasi Kepada Pedagang Pasar Kutabumi, APPSI Bilang Begini
Ashari Asmat pun memberikan jawaban bahwa pihaknya telah sesuai prosedur dan memiliki database para pedagang yang setuju terahadap revitalisasi.
Ketika waktu sholat maghrib tiba tidak lama kemudian polisi mendatangkan kendaraan watter cannon untuk membubarkan ratusan pedagang yang terus bertahan tersebut.
Kericuhan pun tidak terhindarkan saat kendaraan water cannon menyemprotkan air kepada para pedagang untuk membuka jalan agar petugas dapat memasuki area pasar untuk memasang plang tersebut.
Insiden pemukulan oleh petugas sempat terjadi kepada pedagang bahkan seorang mahasiswa yang mendukung para pedagang pun diseret untuk diamankan oleh petugas.
Bentrokan sempat terjadi, beberapa pedagang ditarik oleh sejumlah petugas. Bahkan mahasiswa yang membela perjuangan pedagang pun dibawa untuk diamankan.
Hingga berita ini diturunkan para pedagang masih bertahan di lokasi pasar.

















